Jumat, 22 Agustus 2014

Emak dan loderku

Dulu waktu kecil, emak (nenek) paling jago banget masak. Emak adalah pensiunan PNS Polri, yang tugasnya memasak didapur umum RS dari zaman Akpol masih di Sukabumi dan karir terakhirnya sebagai juru masak di RS Bhayangkara Secapa Polri. Masak apapun selalu hasilnya enak dan memukau. Salah satu andalannya adalah membuat loder...loder buatan emak amat cakial (bahasa sunda) kenyal tapi empuk gitu, dan belum pernah makan loder yg lebih spektakuler daripada buatan emak. Almarhum papah seringkali ketagihan dibuatnya.
Ah jadi teringat orang-orang tersayang yang telah mendahului. Semoga mereka mendapatkan kebahagiaan diakhirat dan ditempatkan di surga jannah-Nya yang istimewa. Aamiin.
Back to loder, ramadhan kemarin pengen banget makan loder untuk berbuka puasa, setelah ngintip resep es lodernya mba riecke dan saji, akhirnya kuputuskan membuat loder dengan resep ini :

Es loder 


Bahan loder :
150 gr tepung beras
45 gr tepung sagu
1/2 sdt garam
1 sdm gula pasir
500 ml santan, dari 1 butir kelapa
500 ml air suji, dari 30 lembar daun suji dan 3 lembar daun pandan
1 lembar daun pandan
1 sdm air kapur sirih

Bahan santan :
300 ml santan
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan, sobek-sobek
1 sdt tepung maizena larutkan dengan 1 sdm air.

Bahan saus gula merah :
100 gr gula aren
100 gr gula pasir
300 ml air
1 sdt maizena, larutkan dengan 1 sdm air

Bahan mutiara :
50 gr sagu mutiara

Bahan candil :
100 gr tepung ketan
15 gr tepung sagu
Sedikit garam
1 sdt air kapur sirih
100 ml air hangat

Pelengkap :
Es batu

Cara membuat :
1. Loder, campur tepung beras, tepung sagu, garam, gula pasir, santan, air daun suji, daun pandan dan air kapur sirih. Aduk hingga meletup letup.
2. Saus gula merah, masak air, gula merah, gula pasir sampai mendidih dan gula larut. Masukkan larutan maizena, aduk rata hingga agak kental. Angkat. Dinginkan.
3. Saus santan, masak santan, garam dan daun pandan dengan api kecil sambil diaduk aduk sampai mendidih. Masukkan larutan maizena , aduk sampai agak mengental. Angkat, dinginkan.
4. Mutiara  : didihkan air secukupnya sampai merendam sagu mutiara. Masak hingga sagu mutiara bening dan matang sempurna. Tidak perlu sering diaduk agar tidak hancur. Tambah air bila sagu mutiara belum bening.
5. Candil : campur tepung ketan, tepung sagu , garam dan air kapur sirih. Masukkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis. Bila adonan sudah bisa dipulung, hentikan penambahan air. Bentuk bola- bola sebesar kelereng. Didihkan air, masak candil ke dalam air mendidih hingga mengapung dan matang. Angkat, tiriskan. Masukkan dan rendam ke dalam saus gula merah agar warnanya mengkilat kecoklatan.
 Sajikan : sendoki tipis-tipis loder, beri sagu mutiara, candil, es batu. Siram santan dan saus gula merah.

Notes : saat ada pesanan takjil dari sahabatku rina untuk dikantornya di minggu2 terakhir ramadhan, aku menyajikan ini 150 porsi kecil. Bikinnya seru... Dibantu mama, pak ahmad partner sejatiku di pantry kantor. Alhamdulillah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar