Uang hasil jualan teteh nadine selama 3 hari ini... pengen nangis sebenarnya saat beberapa minggu lalu teteh meminta kepada saya ingin berjualan kue seperti kelas 3 dulu, dengan alasan bisa bantu bunda buat bayar sekolah teteh. Orang tua mana yg tak terenyuh, seorang anak ingin ikut menanggung beban orang tuanya.
Saat kelas 3 dulu teteh nadine saya tawarkan berjualan, semata mata ingin mengasah jiwa enterpeeuner nya, membangun rasa percaya diri, bersosialisasi. Kalau materi yg dicari sungguh tidak sama sekali, jualannya ga ambil untung materi... tapi apa yang didapat? Goal awal hampir 100% didapat, lebihnya dari uang yang terkumpul, teteh belajar bersyukur dan bekerja keras, tak jarang yang dijual habis uang yang dibawa pun tak banyak, uangnya kemana? Teteh infakan... dalihnya biar jualannya berkah dan rezekinya bertambah. *bundanyameleleh
Teteh juga belajar menghargai uang, dan pantang menyerah berusaha, jika dagangan tidak habis teteh membuat analisa sendiri, buat makanan baru atau rasa baru.ada suatu ketika uangnya hilang, teteh menangis dan mogok tidak mau jualan. Saya besarkan hatinya, kita bukan orang yang mudah menyerah pada keadaan... fighting!!! *bunda mengepalkan tangan ala artis korea. Padahal dalam hati miris juga... gitu2 amat anak dah ga mau jualan dipaksa2 bertahan. Dan jualan bertahan sampai teteh akhirnya teteh meminta untuk berhenti berjualan dengan alasan yang mungkin tidak ada dalam kamus saya. Dia sayang pada seorang teman dan tidak ingin menjerumuskan temannya pada suatu keburukan.
Alasan pertemanan dan persahabatan memang paling mudah membuat bundanya tersentuh dan mengangguk setuju. Selanjutnya teteh ga jualan seintens biasanya.
Tak jarang teteh menawarkan jus jualan saya kepada temannya.
Saya memang senang mengajak teteh berdiskusi bahkan tentang berjualan, dan teteh juga sering saya jadikan tukang icip di eksperimen dapur saya. Walau seringnya bilang enak... tapi saya tahu ekspresi mana yg menunjukkan ada rasa yang kurang. Teteh sangat menjaga perasaan bundanya... atau takut bundanya ga mau masakin lagi. Hahaha...
Hingga kamis lalu... stok greentea powder saya menipis tajam, alih2 teteh mengolahnya menjadi minuman green tea dan menjualnya ke teman2nya tanpa sepengetahuan saya. Yang saya tahu ada beberapa uang pecahan dua ribuan diatas lemari belajarnya yang dia tulis untuk bunda. Saya memang mengabaikan permintaannya dua minggu lalu itu untuk berjualan. Dan keinginannya memang sudah bulat. Akhirnya saya meracik beberapa resep minuman dan teteh ikut serta menjadi penyicip sampai dengan rasa yang diinginkan.
Mulai lah senin lalu teteh berjualan ea susu dengan varian green tea, thaitea dan taro. Dalam 3 hari Alhamdulillah hasil penjualan nya cukup membuat saya bersyukur dan terkagum. Ayahnya pun ikut semangat membantu. Bonding... kasih sayang yang terjalin antara kami.
Tetap pesan ayahbundanya : "jualan ini tidak boleh mengganggu kegiatan belajar di sekolah, fokus utama tetap belajar" . Atas usaha dan niat teteh membantu ayah bunda, diucapkan penuh cinta dan sayang terima kasih. Semoga Allah SWT menjadikan teteh anak solehah yang berbakti kepada orang tua dan bermanfaat untuk umat.
#NZNadine #heybebedrinks #bekalbentoku